Friday, January 24, 2014

Come In With The Rain

I could go back to every laugh, but I don't wanna' go there anymore
And I know all the steps up to your door, but I don't wanna' go there anymore.

Talk to the wind, 
Talk to the sky,
Talk to The Man with the reasons why,
And let me know what you find.


I’ll leave my window open, cause I’m too tired at night to call your name.
Just know I’m right here hopin’ that you’ll come in with the rain.


I could stand up and sing you a song, but I don’t wanna’ have to go that far.
And I, I’ve got you down, I know you by heart, and you don’t even know where I start.


Talk to yourself, 
Talk to the tears,
Talk to the man who put you here,
And don’t wait for the sky to clear.


I’ve watched you so long,screamed your name, i don’t know what else I can say.

But I’ll leave my window open,cause I’m too tired at night for all these games.
Just know I’m right here hopin’ that you’ll come in with the rain.

I could go back to every laugh,
But I don’t wanna’ go there anymore…

This is Taylor Swift's song lyric :)) 
Have many deep meanings for me, and the song is so good to be listened in the middle of rainy day :)

Saturday, January 18, 2014

Kubiarkan hatiku yang merasakannya

"Seseorang yang benar mencintaiku. Aku yakin, karena aku belum pernah merasakannya sebelum aku bertemu dia. Aku pastikan bahwa dia memang benar-benar cinta sejatiku"

Awalnya semua begitu indah, tapi semakin lama dia mulai cuek. Entah mengapa. Kita tidak sedang bertengkar, tidak juga bosan, tapi dia sangat dingin. Dia selalu mengabari aku di waktu malam hari dan sebatas itu saja aku tau. Pagi, siang, sore, aku tak tau apa yang sedang dia lakukan. Pikirku, mungkin dia sedang sibuk dengan urusan yang lain. Aku memaksa otakku untuk berpikir hal yang positif walau terkadang hal-hal yang negatif selalu menerjang masuk. Aku sangat sabar menunggu hingga malam tiba, menunggu kabar darinya yang mungkin itu hanya berlangsung 10 menit. Tapi setidaknya aku tau apa yang dia lakukan dalam waktu yang sangat amat panjang.

Malam ini sangat kutunggu. Seperti biasanya, aku menunggu kabar darinya. Tepat pukul 9 malam, HPku bergetar dan kulihat, itulah yang kutunggu. Dengan tidak sabar kubuka pesan darinya. Dan tak seperti yang kuharapkan. Pembicaraan terus berlangsung dan pada akhirnya dia minta putus dengan alasan yang tidak jelas. Padahal malam ini sangat berarti buatku, karena ini adalah 1bulan hubungan kita berlangsung. Seperti pembicaraan kita di sms yang terlampau singkat dan ternyata itu awal dari hubungan yang singkat ini, dan aku mulai mengerti dan menerima.

Aku mencoba untuk kuat seperti biasanya, tapi airmata terus meleleh jatuh. Begitu derasnya airmata yang jatuh hingga aku selalu tertidur dalam kepedihan tersebut. Hari berganti dan hatiku tak kunjung membaik. Kucoba cari apa yang salah dariku, apa aku kurang perhatian atau apapun itu. Dan aku merasa, aku sudah lakukan semua yang layaknya dilakukan. Ini benar-benar menggangguku yang sedang mempersiapkan ujian.

"Dia hanya mempermainkanmu!"

Aku tersentak dan aku mulai menyesal. Ingin rasanya aku mencari kemana airmataku mengalir sia-sia karena menangisi seseorang yang tak patut kutangisi. Mungkin ini karma, tapi aku tak yakin. Dan mulai hari itu, hatiku bukannya membaik malah semakin menjadi-jadi. Penuh amarah dan penyesalan, tapi seperti biasa aku mencoba kuat dan sabar. Tetap berlagak sok baik didepannya, padahal ingin kutampar wajahnya.

1 TAHUN berlalu. Aku mengikuti banyak sekali kegiatan dikampus bersama dengan teman-teman baru, kehidupan baru dan memori yang baru juga. Aku dan teman-temanku sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk Inisiasi para mahasiswa baru. Dan ketika hari H aku sakit jadi tidak bisa mengikuti acara yang sangat seru untuk ditonton.

Hari inisiasi terlewati dengan begitu cepat, semua berlangsung seperti biasa dan aku keluar dari organisasi tersebut karena aku ingin fokus dengan kuliahku. Hari jumat aku kuliah pagi dan kuputuskan untuk pulang ke kampung halamanku. Dan seketika aku tiba, teman-temanku mengajakku pergi kumpul-kumpul. Yang tak kusangka ada dia. Untungnya aku sudah sedikit bisa mengontrol emosiku. Kami bercanda gurau tanpa kulontarkan sepatahkatapun padanya. Teman baiknya membuka pembicaraan diantara kami, dan intinya ia menyarankan untuk dia segera menyatakannya kepadaku. "Menyatakan apa?" pikirku keras. Dia hanya terdiam sambil tertawa. Sepertinya dia hanya main-main, dan aku mulai tak peduli. Dia mencoba mendekatiku tapi aku selalu menjauh dan berusaha sejauh mungkin. Aku benar-benar tak bisa mengontrol emosiku kali ini karena perkataan temannya tadi.

Kuputuskan hari Minggu sore kembali untuk menuntut ilmu yang sejenak kutinggalkan. Setibanya disana aku langsung pergi ketempat kos temanku, ingin pergi makan bersama. Tak kusangka, disana juga ada teman baiknya. Ternyata dia kuliah di kampus yang sama denganku. Dia meminta nomorku, entah apa yang ingin dia lakukan. Setelah makan dan aku sampai dikos, HPku bergetar. Kubuka pesan dengan nomor yang tidak kuketahui tersebut dan muncullah tulisan yang sangat panjang yang inti pesan tersebut memintaku untuk memaafkan dan kembali padanya. Ternyata ini pesan dari temanbaiknya. Lalu kuceritakan semuanya yang kualami dan kuketahui. Aku benar-benar tak mau! Tapi rasanya semua yang ku ceritakan sia-sia, tak sedikitpun membuatnya iba denganku, malah makin membuatnya yakin untuk menjodohkan aku dengan dia kembali.

Keesokan harinya aku duduk dibawah pohon rindang sambil membaca-baca buku, tiba-tiba segerombolan orang datang menghampiriku. Kulihat ada temanbaiknya dan..... DIA?? Sejak kapan dia ada disini? Aku berusaha cuek tapi seseorang memanggilku. Lalu ku arahkan kepalaku dan mataku, dia memanggilku dan langsung duduk didekatku. Langsung hilang mood belajarku dan kumasukkan buku kedalam tas untuk segera pergi dari sana. Dia dan segerombolan temannya mengikutiku dengan dia yang berusaha keras berdiri disampingku karena aku terus menghindar. "Perlakuan macam apa ini? Main keroyokan!" pikirku. Tak lama tibalah kami dikantin, dan kutengok kebelakang hanya tinggal dia yang terus mengikutiku dari belakang dan terus menatapku.
 "Kau mau apalagi dariku?" seketika aku berhenti karena muak diikuti terus.
 "Aku hanya ingin maaf darimu"
"Minta maaf saja tidak, bagaimana aku bisa memberimu maaf?!?" tanyaku judes sambil berjalan kearah warung yang menjual minuman.
"Harus?"
"Pertanyaan konyol!" sambil berjalan keluar warung dengan mendapatkan sebotol minuman.

Kutawarkan minuman padanya dan dengan tidak sopan dia mengambil botol minumanku lalu diminumnya. Kita berdua berjalan kearah dalam kampus. Dia mencoba mengajakku bicara, bercanda, tapi aku terlalu asik dengan memori tentangnya yang dulu jadi kubiarkan saja dia berceloteh sesukanya. Hal ini sangat menjelaskan bahwa aku tak nyaman ada dia didekatku, dan ingin segera mengusirnya. Tapi bodohnya dan dengan tidak sadar, aku larut dalam pembicaraannya. Semakin larut dan tak sadar aku sudah tiba didepan kelasku. Dia melambaikan tangan dan akupun hanya tersenyum.

Dan kuharap ini adalah mimpiku yang terakhir. Ini mimpi yang tidak indah sama sekali. Rasanya ingin aku cepat-cepat terbangun, tapi aku terlena dengan cuaca dingin yang sangat mendukung. Dan kubiarkan hatiku saja yang merasakannya, tidak yang lain...

Tuesday, January 7, 2014

Lost and Empty

Ketika mata ini tak tau ingin melihat siapa,
ketika mulut ini rak tau akan mengucap apa,
ketika tangan ini tak punya yang lain untuk digenggam,
ketika kaki ini tak tau kemana akan melangkah dan
hati ini tak tau pada siapa ia akan membagi perasaannya
Rasanya jantung tak lagi berdebar dan hati tak lagi merintih karena merindu. Waktu terasa begitu sia-sia dan kesempatan hilang begitu saja.

Kehampaan ini bukan sebuah bagian dari cerita dongeng, ini seperti sedang melewati sebuah hutan yang sunyi, gelap dengan pohon-pohon tinggi. Hanya diri sendiri, berteman angin dingin. Berusaha mencari jalan keluar dan letak dimana terang. Tapi entah butuh berapa lama waktu. Jangan semua ini berakhir kesia-siaan, terang menghilang dalam kegelapan lain. Saat malam menjelang, kegelapan itu semakin menjebak. Kunang-kunang menghampiri, mencoba menerangi tapi terangnya hanya sementara. Jalan mana lagi yang harus dilewati, saat kaki mulai lelah, mata ingin memejam dan nafas ingin menghela. Tak tau dimana harus bersandar tapi badan ini lelah.
Gambaran yang begitu jelas dan nyata teribaratkan. Cinta menjelaskan secara detail setiap bagian peristiwa yang harus dialami. Memberikan bukti untuk setiap kebohongan dan membawa luka untuk setiap kejujuran. Meninggalkan bekas yang akan selalu membekas, memori yang akan selalu terbayang-bayang, kebahagiaan yang tak akan pernah tergantikan.

Tak ada bunga yang bisa dipetik, tak ada buah yang bisa kumakan, tak ada ait yang bisa diminum dan yang api yang menghangatkan tubuh. Sekuat apapun itu, bertahan adalah hal tersulit yang sangat menyiksa. Tak bisa dipungkiri, kadang menyerah dan putus asa. Mau tidak mau harus bertahan demi terang itu. Bila harus menunggu disini sampai terang itu datang menghampiri, penuh tanya akan kepastian. Waktupun tak bisa dilukiskan dengan kata-kata lain, selain sang waktu. Apalagi yang bisa kuandalkan. Sudahlah gelap dan hampa, masih menunggu dan tetap bertahan. Hilang ditengah-tengah kehampaan, semua kosong dan tak berarti. Bagai ditelan kegelepan, sepi dan menakutkan.

Monday, January 6, 2014

If i can be and i wanna be..

No one ever tell to people around them that they do not have a dream, who they want to be and what they can be..

Same as me, i can be everything i want. Being like a jerk, being like a good woman, being like i'm the best person in the world, pretend that i'm okay, i'm bad, i'm sad, i'm mad. Everything i want.

But simple, Can i be a little brave girl? who doesn't have to be afraid about everything, doens't worry about anything, doesn't know anything, just pass the time with her honesty.

Being like a jerk is easy, but being good is a big problem where you have to look for the solution. How about someone who hate you? and someone who love you? They look same when doing approach, right? But the ending is the proof. You will see.

I'm not the best person, i'm not the kind of perfect girl, i'm not good at pretending, i'm not good at all. Instead of being a fake, i prefer to be a real. Being real! being myself, whatever they gonna say, whatever they gonna do, i wanna be real. But sometimes, i wasn't real. I pretended that i'm happy even i was sad, pretended that i could do anything but it was lie. No one is perfect of doing something. God has been doing for make everything perfect at His time.


        Because all hypocrisy will never run out,

        Because all the lies wont ever disappear,

        Because all the hatred will never die out,

  If we continue to do and never try to be real you

Sunday, January 5, 2014

If I were..

Kadang aku ingin berhembus seperti angin, tak tau arah dan tujuan ingin kemana. Bebas melewati apapun, tanpa halangan dan paksaan. Tapi kadang aku juga ingin seperti hujan, yang membawa kesejukan pada mereka yang merasakan panasnya kemarau. Aku juga ingin menjadi matahari, mampu menyinari seluruh dunia. Membuat orang bisa menyaksikan betapa indahnya dunia ini. Aku selalu ingin menjadi sesuatu. Yang dipandang, yang dihargai, yang memberi arti. 

Tapi kali ini aku hanya ingin menjadi anak perempuan kecil yang polos, tak tau apa-apa, tak mengerti apa-apa. Dunia ini terlalu kejam bagiku. Semua memperlakukan aku seakan-akan aku bukan siapa-siapa. Seakan-akan aku hanya boneka. Diperlakukan seenak mereka. Saat mereka bosan, mereka menghampiriku. Saat mereka tak ada teman, kesepian.. mereka datang padaku. Tapi saat keadaan itu berganti, mereka melupakan aku. Meninggalkan aku. Ampuni aku ya Tuhan, kalau aku masih tak bisa bersyukur dengan semua ini. 

Ada saatnya juga aku punya sahabat, mereka yang selalu ada saat aku senang dan sedih. Ada saat aku butuh pendapat, dan selalu hadir saat aku sedang butuh nasihat. Jika aku menjadi wanita yang dewasa nanti, pastinya aku bisa memilih mana yang benar-benar datang untukku dan mana yang hanya berpura-pura. Jika aku menjadi wanita yang dewasa nanti, aku ingin memulai semuanya yang baru, mulai merangkai mimpi-mimpiku, cita-citaku. Dan aku mau menjadi seseorang yang benar-benar dihargai karena aku akan menghargai oranglain, aku mau menjadi seseorang yang disayangi karena aku menyayangi oranglain dan aku mau menjadi seseorang yang dikasihi karena aku mau mengampuni orang lain.