Saturday, December 12, 2015

I'm back

Holla, im back! Setelah hampir 4 bulan ga pernah ngeblog, btw i miss my blogger.
So, banyak hal yang buat aku sibuk dan kesibukan itu agak ga penting sih buat yang ga ngerti. Kesibukan itu aku sendiri yang membuat dan memutuskan. Berawal dari kata "ya" untuk komitmen jadi pengurus organisasi kampus. Rasanya capek, emosi banget, pusing, banyak yang dipikirin sampe2 mikirin diri sendiri ga sempet, isinya ngurusin anak orang, ga ada waktu untuk tenang, bebas dari deadline dan banyak hal. Belom lagi kuliah yang semakin menguras pikiran, tenaga dan waktu.
Di sela-sela pas ada waktu tenggang aja, ada aja sih yang bikin itu jadi gak tenang. Entah muncul masalah baru ini, itu, dan lain-lain, dimana hal itu bikin moodku sekarang susah untuk diatur. Anehnya lagi, ak sangat suka berdiam diri dikamar tanpa ada yang mengganggu, tanpa ada yang bikin ribet, ya cuma aku. Ak mencoba untuk masa bodoh sama masalah yang ada diluar sana, tapi entah kenapa itu semakin membuat aku jadi ga tenang.
Ya gitu deh, banyak banget yang ak pikirin akhir-akhir ini. Liburan nanti aja udah ada hal-hal yang bikin gak tenang. Yaaaa deadline masalah apalah apalah.
Of course ada saat dimana aku mengeluh, menyesal, kecewa sama org2 disekitarku yang ga bisa mengerti keadaanku, marah, dan lain-lain. Menurutku itu wajar, but hen again ak inget sama komitmen awal dan tujuanku apa. Yaaa sementara hal itu masih bisa membuatku balik jadi orang yang semangat dan ceria.

Tapi ak bersyukur ak masih bisa mengemban tugas itu. Dikasih kepercayaan yang segitu gedenya buat dipegang sama anak ingusan yang gatau apa2 ttg organisasi. Bersyukurnya lagi ada keluarga dan temen2 yang slalu support walau kadang mereka juga bilang "stop aja udah kalo gak kuat dan gak bisa manage waktu". Terlebih orang tua yang heran banget anak perempuannya pulangnya malem2 karena ada rapat ini itu, acara ini itu, tapi ya mereka ngerti dan mereka support.
Kalo dikosan hiburannya paling cuma nonton drama korea bareng temen2 kosan, ketawa2 gak jelas, curhat kesana sini, ujung2nya ketiduran. Walaupun cuma kayak begituan, tapi itu berharga banget dan bisa banget balikin moodku yang lagi jelek.
Ak baru tau apa itu artinya "dunia itu keras". Ya kayak yang ak jelasin tadi.
Kadang kalo udah bener2 capek, sampe ga kerasa capeknya, ak cuma bisa dateng ke gereja, doa. Atau bisa juga dengerin renungan di radio sambil tiduran tepar tepar gitu.

Sorry, mungkin ak trll excited untuk share 4 bulan kebelakang ini ak ngapain. Tapi ya itu yang ak alami. Masih ada stengah tahun lagi di organisasi, setengah tahun lagi menuju skripsi, dan semoga setelah itu ak makin jadi cewek yang tangguh dan ga lemah kayak sekarang ini. Apa2 ngeluh haha.

Wopsss. Ada yang tanya percintaanku gimana? Haha. Gini deh, intinya ak juga masih sibuk sampe gak mikirin diriku sendiri. Ada sih yang berusaha deketin, ada juga yang gak jelas arahnya, maunya gimana, bikin pusing doang. Ada.
Ada juga yang bikin baper setengah mati tapi ujung2nya gak jelas. Ada.
Macem2 lah jenisnya, banyaaaakk. Setidaknya mereka memberi warna lain di kehidupanku yang sibuk dan flat ini :).

Sunday, August 16, 2015

A Young Lady

Ia benci saat tiba-tiba ulu hatinya sakit yang tak terhingga sampai ia kesulitan bernafas. Merasakan ada yang mendesak ingin keluar dari matanya dan mulutnya ingin mengatakan sesuatu tapi tertahan. Tertahan oleh sesuatu yang sulit untuk diungkapkan. Pikirannya setiap malam berputar keras untuk mengatasi itu, tapi rasanya ada hal lain yang bisa menyelesaikan. Mengapa hatinya begitu lemah dan bodoh...

Thursday, August 13, 2015

Logika VS Perasaan



Terkadang aku merasa, mereka terlalu jahat untuk diperjuangkan. Kadang mereka juga terlalu tega untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya mereka maksudkan, apa yang mereka rasakan dan mereka lakukan. Terkadang juga mereka terlalu jahat karena rasa tak acuh mereka. Kadang mereka terlalu jahat untuk mengekspresikan amarahnya hingga itu semua sangat melukai perasaan perempuan dan mereka terkadang juga terlalu menggunakan logika mereka tanpa mengetahui bahwa perempuan selalu menggunakan perasaannya.

Logika tidak bisa menyatu dengan perasaan. Terkadang juga logika terlalu kejam untuk diungkapkan pada perasaan. Tapi terkadang juga logika menyadarkan bahwa betapa lemahnya perasaan itu dan betapa bodohnya mereka. Pada kenyataannya, sulit sekali untuk menyatukan perasaan dan logika secara bersamaan pada saat yang sulit. Keputusannya pasti entah itu menurut logika atau perasaan.

Semuanya pasti mengerti bahwa perempuan sangat menggunakan perasaannya dalam hal apapun. Mereka juga kadang menginginkan orang lain untuk lebih menghargai perasaan mereka yang sangat lemah. Dengan kejujuranpun terkadang dapat melukai perasaan mereka tanpa alasan yang jelas. Herannya, mereka mungkin kesulitan untuk mengerti dan memahami.

Apa yang sudah mereka perbuat dan itu melukai perasaan perempuan, sangat sulit untuk dilupakan karena perempuan akan mengingat itu dengan jelas dalam otak mereka. Padahal logikanya mereka itu bukan lagi sosok yang penting dan harusnya tidak seberarti itu untuk mengingat-ingat apa yang mereka katakan, apa yang mereka lakukan. Nyatanya, perempuan tidak peduli dengan hal itu. Mereka akan membuat sebuah peringatan keras pada otak mereka untuk tidak akan pernah lupa dengan semua itu, bahkan every details.

Harusnya mereka berhati-hati dengan semua itu. Dengan perkataan mereka, dengan ucapan mereka, dengan segala bentuk kejujuran yang berdasarkan logika mereka, dimana mereka sepertinya tidak berpikir ulang dengan hal itu dan alhasil itu berhasil melukai perasaan perempuan. Entah itu kata-kata kasar, kemarahan-kemarahan, segala ucapan yang bentuknya tidak menghargai menurut perasaan bukan logika.

Bolehlah mereka melakukan apapun, apapun, dibalik semua kebaikan yang ada, setidaknya jangan sampai ketauan atau bahkan mereka mengungkapkannya sendiri. Pada akhirnya perempuan tidak mau tau fakta yang ada sebenarnya, maksudnya apa, yang jelas, yang perempuan tau, mereka berhasil melukai dirinya.

Hai viewers, itu sebenarnya terinspirasi dari salah satu cerita teman dekatku dan akupun juga pernah mengalaminya dan kejadiannya hampir persis sama. Tidak salah bila aku mengungkapkan apa yang kami rasakan lewat blogku ini. Bukan mau menghakimi atau membela diri, but i just wanna share and tell you guys that not every anger, explaination, honesty can describe your purpose without hurting women’s heart. Be aware of that, because once you broke women’s heart it will stay in her mind and of course her heart. Thanks.

NB: bukan hanya untuk pria sih, perempuan juga kadang seperti itu. So, ada baiknya kalo kita refleksi diri dan menyadari bahwa kita adalah manusia yang selalu melakukan kesalahan dan menyakiti orang lain.

Thursday, July 23, 2015

Ketakutanku

Suatu saat ak mencintai seorang pria, tapi sepertinya dia tidak serius padaku. Dia jarang sekali menghubungiku. Sehari saja tidak tentu, mungkin seminggu 3kali dan akhirnya hubungan yang indah itu berakhir. Semenjak itu aku takut pada seseorang yang tak memberikan sesuatu yang pasti.

Suatu ketika aku mencinta seorang pria yang kuanggap sebagai penghibur saat aku terpuruk. Makin lama dia melakukan hal hal diluar batas, memaksaku melakukan ini dan itu dengan janji janji palsunya. Akhirnya hubungan yang lama berlangsung berakhir hanya sekejap saja. Semenjak saat itu aku takut ketika seseorang terlalu posesif padaku dan mulai meminta ini dan itu.

Suatu ketika aku mengira bahwa hubungan itu berakhir tapi ternyata belum. Dan aku memutuskan untuk memperbaikinya lagi. Tapi semuanya berakhir, bahkan semakin memburuk. Semenjak itu aku takut untuk memulai kembali hubungan yang dulu sudah diputuskan untuk berakhir.

Suatu ketika aku jatuh cinta dan hubungan itu berlangsung cepat. Semuanya indah tapi berakhir mengenaskan karena dibalik semua itu ada maksud buruk yang ingin dia lakukan padaku. Ya, hubungan itu berakhir. Dan semenjak saat itu aku takut akan semua yang indah-indah, gombalan2, kejutan2, dan lain-lain yang mungkin akan berujung pada "sesuatu"

Setiap aku menjalani hidupku, ada banyak hal yang selalu membuatku takut, membuatku trauma untuk melangkah, untuk mengambil keputusan. Aku takut ini aku juga takut itu. Entah itu nanti atau sekarang. Ketakutan itu terus ada tanpa sedikitpun terlupakan. Bukannya aku tidak memaafkan. Awalnya aku mencoba berani, tapi hal itu selalu terulang lagi. Aku juga mencoba untuk tidak peduli dengan apa yang terjadi nanti tapi malah membuat ketakutanku menjadi-jadi.

Story by : R

Wednesday, July 8, 2015

Pilihan

Hai blogku yang usang karena udah lama gak ku sentuh. Banyak banget kejadian yang sengaja tidak aku tuliskan dan aku bagi karena aku udah mulai bingung merangkai kata-kata. Semenjak akhir semester ini, dengan ip yang menurun dan ak tau jelas itu karena apa, aku mulai merindukanmu. Kegiatan2 kampus yang sedikit menyita waktuku buat meluangkan waktu nulis blog (kaya yang udah pernah aku jelasin diblog sebelumnya). Mungkin aku alay, karena gak bisa lepas dari menulis kata2 puitis, mengarang cerita tetang hayalanku diblogku ini, tapi terserah, yang penting aku bahagia kan? Bahagia????

Hmmm, aku udah mulai tau aku mau menulis apa dan bercerita tentang apa. Rasa2nya kalo dipikir kejadian kemarin hampir2 sama waktu pertama kali kenalan. Iya lewat faceboo, terus mulai say hi dan chat akhirnya......ya gitu deh. Aku juga gak ngerti ini kenapa. Aku juga udah bilang kalau semua gak bisa diulangi lagi dari awal. Apa daya mungkin ada sesuatu yang harus diselesaikan yang dulu belum sempet dijelaskan. Sekarang semuanya kurasa udah clear dan baiknya jalani aja masing-masing.

Kalo udah begini, gak ada lagi yang namanya kode-kodean. Mau ngomong ini, bilang ini. Mau bilang itu, ya bilang itu. Misalnya kangen. Bilang aja kalo kangen. Ya itu karena udah sedikit tau sifat masing2.

Aku bukan cewek yang gampang ditaklukan (berdasar survey. Lol). Aku bukan cewek yang gampang banget bilang iya, jatuh cinta dan diajak jalan. Walaupun ada yang udah berjuang mati-matian, kasih aku hadiah, kejutan dan lain-lain, terkadang aku tidak semudah itu luluh. Mau seberapa kali dirayu pake lagu, puisi dan kata2 gombal, aku tetep gak akan luluh. Apa sih yang buat aku bisa cinta? Ya gak tau. Kalau aku udah cinta itu gak akan pernah berubah sampe kapanpun. Aku gak tau aku tipe yang setia atau bukan. Setia bukan perkara gak pernah selingkuh aja, tapi masalah komitmen. Membangun sebuah komitmen itu gampang banget, segampang ngomong kejelekan orang, tapi yang susah itu melakukan dan mempertahankan komitmen itu. Ya jelas, semua butuh pasangan yang kaya gitu.

Aku masih diambang kebimbangan. Orang ini gak jelas, gak tau maunya gimana. Sedangkan aku yang orangnya gampang minder udah pasti pilih mundur aja. So? Gak ketemu-ketemu kan? Ya udah deh gitu. Gimana? Yang lagi berjuang dan yang lagi diperjuangkan, kalian tetap berhak dengan pilihan kalian. Gak peduli php, atau apapun. Tapi pilihan itu bukan untuk sekarang aja., tapi dampaknya itu kedepan. Walaupun pernah salah, well semuanya juga pernah salah. Merasa bersalah? Hmm, itu wajar kok. Yang merasa disia-siakan dan kecewa karena penantian dan perjuanganmu tidak menghasilkan apapun, well tetep semangat jadi yang terbaik diantara yang terbaik, km juga berhak memilih, tapi jangan pernah menyalahkan keadaan ya. Intinya kalo enggak ya enggak, kalo iya ya iya. Kalo gak jelas ya embuh hahahaha ✌

Sunday, April 12, 2015

Understand people

Pernahkah kalian merasa bahwa kalian mencintai seseorang tetapi orang-orang di sekelilingmu tidak suka dan bahkan melarangmu menjalin hubungan dengan orang itu?

Banyak alasan yang membuat seseorang tertarik dengan orang lain. Entah itu dari penampilan, wajah, sifat, tingkahlaku, cara berbicara, bakat, dan banyak hal. Ketika rasa cinta itu mulai tumbuh apakah yang kamu pertimbangkan supaya rasa cinta itu terus tumbuh? Apakah saat kamu mencintai kekasihmu, kamu masih mengingat apa yang pertama kali membuatmu menerimanya? Atau bahkan kamu tidak tau apa yang sebenarnya membuatmu memilih dirinya untuk menjadi bagian dari hidupmu?

Aku sering mengalami kejadian tersebut. Ketika aku sudah mulai mencintai seseorang tetapi ada seorang temanku melarangku menjalin hubungan dengan orang tersebut karena masa lalunya. Aku juga sempat terpengaruh dan sempat berpikir untuk membencinya, tapi sayangnya rasa cinta itu terus tumbuh dengan cepatnya dan tidak memperdulikan lagi kata-kata temanku. Cinta itu membuatku percaya bahwa ia  berhak punya kesempatan lain. Sayangnya kesempatan itu tidak berbuah sama sekali padaku. I'm still trying to be okay with that.

Sahabat itu tempat berbagi, mungkin bukan segalanya. Kadang aku menceritakan sesuatu yang tak bisa kutemukan jalan keluar. Kadang aku juga meminta pendapat dan pertimbangan darinya, tapi disaat cinta itu ada kadang nasehatnya untuk kitapun tidak kita pedulikan. 

Ada seorang pria yang mendekatiku. Bagiku dia seorang yang dewasa dan baik hati. Pada awal perkenalan, secara tidak munafik aku mengakui bahwa aku melihat penampilan dan wajah. Itu saat pertama kali. Seiring waktu berjalan, aku mulai merasakan ada kenyamanan dan ketertarikan. Percakapan diantara kita terus berlanjut dan sampailah ke titik dimana aku butuh pendapat orang lain. Aku bercerita pada seseorang dan aku meminta pendapatnya tentang pria itu. Respon negatif dan sama sekali tidak kusangka. Pendapatnya bertolak belakang dengan apa yang aku pikirkan pada awalnya. Dari kata-katanya, tersirat makna bahwa dia melarang ku melanjutkan kedekatanku dengan pria itu karena soal penampilan dan wajah. "Kok kamu mau sih sama dia? Ih jelek tau, mendingan kamu sama ini" dan blablabla. Pernah kah ketika kamu meminta pendapat orang lain tapi yang kamu dapat kebingungan yang selanjutnya. Jujur, pertanyaan itu sempat mempengaruhiku dan berdampak amat jelas pada hubungan yang mulai agak renggang ini. Sedihnya, sangat sulit memperbaiki segala sesuatunya karena mungkin sudah terlambat.

Apa sih yang menjadi dasar kamu mencintai orang yang kamu cintai? Apa itu rupanya? Hartanya? Kemampuannya? Apa dengan landasan yang seperti itu akan menjamin kamu bahagia nantinya? Karena Tuhan menciptakan setiap manusia itu adil, punya kelebihan dan kekurangan. Tuhan menciptakan manusia itu berpasangan untuk saling melengkapi bukan untuk menjaga gengsi dan ego dihadapan orang lain.

Wednesday, March 25, 2015

Two kind of Men

Aku ingin bercerita tentang 2 lelaki yang sangat berbeda yang pernah kukenal disaat yang bersamaan.

Lelaki pertama adalah si cuek. 

Si cuek bertemu dengan orang yang cuek juga ( read : me ). Si cuek ini sangat agresif dan sepertinya berambisi untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Semua yang ia bicarakan yang ia ceritakan berujung pada sebuah tujuan yang ia perjuangkan. Terkadang aku merasa bosan dan malas dengan pembicaraannya yang itu-itu saja. Ia bahkan tidak pernah berfikir bagaimana dan mengapa hal itu bisa terjadi. Yang lebih parah lagi ia menghindari hal tersebut dan tidak mencari tau alasannya. Mungkin ia tidak memikirkan perasaan orang lain dan peduli dengan orang lain. Ia hanya fokus pada tujuannya tersebut. Sungguh sesosok lelaki yang penuh dengan ambisi. Aku merasa tidak nyaman melakukan percakapan yang flat, yang hanya berujung pada itu-itu saja, tanpa ada sesuatu yang membuat percakapan itu berarti dan berkesan. Bahkan peduli padaku saja mungkin jarang. Peduli tentang perasaanku dan keadaanku.

Lelaki kedua adalah si posesif

Si posesif bertemu dengan orang cuek yang ingin diperhatikan tapi tidak ingin dikekang dan atau dipaksa ( read : me ). Susah memang jika terjebak dalam lingkaran si posesif ini. Jalan satu-satunya adalah pergi dan tidak kembali. Si posesif perhatian dan peduli. Khawatir bahkan itu berlebihan. Ingin ini itu yang harus dikabulkan. Melarangku untuk berbuat ini itu tanpa suatu alasan yang jelas. Dan itu amat sangat jelas merusak masa mudaku ( LOL ). Aku senang bila ada orang yang peduli denganku selain keluargaku, tapi bukan yang ada dalam diri si posesif. Setiap saat si posesif menanyakan kabar dan keadaan, peduli dengan apa yang kulakukan dan kurasakan, pengertian. Aku suka dengan hal itu karena hal itu dapat membuat diriku merasa lebih berarti = diperlakukan special. 

Hal-hal yang posesif lakukan, jika berlebihan dan kelewat batas bisa saja membuatku muak dan justru ingin pergi darinya. Membuatku berontak dengan melakukan hal-hal yang bertentangan dan dapat membuat banyak masalah baru.


Sulit rasanya memilih untuk bersama/berteman dengan siapa, tapi begitulah sifat manusia. Berbeda dan punya kelebihan & kekurangannnya sendiri. Seperti puzzle, tinggal dilihat bagian mana yang cocok dan bentuk seperti apa yang pas bila disatukan lalu menjadi sebuah gambar atau bentuk yang indah. Dan puzzle tersebut akan selalu berada ditempatnya dan tidak akan kemana-mana. Selalu bersama dengan pasangannya, bila puzzle itu pas satu sama lain. 

So, which one will you choose between the cool and the possessive? This is not only for men but women too. It's your choice, depending on the shape of your missing puzzle. So go find it, or other people will take it and then reshape it.
Find your love !!! how about me???? I'M ON MY WAY!!!!

Thursday, March 5, 2015

Struggle

Malam ini tak tau apa yang sedang kupikirkan. Sebegitu rumitnya kah semuanya ini sampai otakku tak mampu menampungnya. Perasaanku kacau dan aku tak tau harus seperti apa. Aku berusaha untuk menyibukan diriku, walau kadang kekhawatiran itu muncul. Ada saatnya aku ingin menjauh dari semuanya karena kupikir hanya diriku sendirilah yang bisa mengerti semua keadaan ini. March, please give me another chances.

Aku sadar aku bukan orang yang baik dalam hal mengerti perasaan oranglain. Kadang juga aku terlalu jahat hingga menyakiti perasaan orang lain. Sampai di dalam hatiku yang terdalam aku tidak pernah mau bermaksud jahat. Sekarangpun aku masih mencari dan belajar bagaimana mengerti keadaan dan perasaan oranglain, bagaimana memperlakukan oranglain. Tak ada maksud untuk menjadi munafik tapi aku hanyalah manusia dan aku pasti melakukan kesalahan dan aku akui itu salah. Sebisa mungkin aku tak akan mengulanginya lagi.

Manusia pasti ingin dirinya menjadi lebih baik dan begitu juga aku. Setiap harinya, setiap kali aku bangun apa yang kutakutkan adalah mengecewakan orang lain, lebih lagi orang yang ku sayang yang berharga dalam hidupku, yang sudah memberi ku banyak warna. Jadi sekarang semua yang sudah terjadi, memang terjadi dan biarkan itu membentuk semua menjadi orang yang lebih dewasa. Bahkan mempererat hubungan yang retak.

Maaf pasti suatu hal yang percuma. Aku hanya ingin membuat semuanya jelas dan semua yang kutakutkan tidak akan terjadi. Perjuangkan apa yang patut diperjuangkan, apabila semua dirasa sudah maksimal dan semua tenaga juga hal2 terbaik sudah kau lakukan tapi perjuangan itu berakhir tidak menyenangkan, mungkin hal yang kau perjuangkan itu bukan yang terbaik untuk hidupmu. Anggap saja semua itu untuk menguji seberapa keras perjuanganmu untuk mendapatkan sesuatu yang kau inginkan dan seberapa kuat kau bangkit dan tetap bertahan saat semuanya berujung kesia-siaan.

Wednesday, February 11, 2015

Kagak ada judulnya

Semester 4 sudah mulai kutapaki hari demi hari. Tugasnya meluber kemana-mana dan aku bingung harus mengatur waktu supaya tugas itu selesai dengan tepat waktu dan maksimal. Aku juga harus sekali mengatur waktu dimana aku bisa sejenak pergi dari kesibukan kuliah, semacam jalan-jalan. Belum lagi banyak pikiran dan kekhawatiran yang ada di benakku sekarang yang cukup menyita perhatianku. Sangat dimungkinkan aku akan sering menyentuh "diary elektronik" kesayanganku ini. Semoga aku masih bisa menyempatkan untuk membagi ceritaku pada kalian :)

Well, kehidupan di tahun 2015 sedikit berjalan tersendat-sendat. Di awal banyak sekali hal-hal yang harus kuhadapi dengan kuat dan sabar. Semoga ini semua berujung baik dan bukan penyesalan. Selama aku masih bisa bertahan tentunya aku tidak akan menyerah. Aku tau ini sedikit alay karena masalah ini tidak sebesar yang dihadapi orang-orang lain diluar sana, tapi hal itu cukup membuat air mataku terkuras dan amat kelelahan. Beruntungnya, i still have Jesus on my side. Luar biasanya lagi, Dia menguatkan aku dan mengatakan padaku bahwa ini semua berkat untukku dan aku harus bersyukur akan itu. Mungkin, saat ketika aku menyerah aku pasti sudah melakukan hal-hal aneh dan diluar pikiran kalian semua, tapi Dia masih memberiku kesempatan kesekian kalinya.

Aku tentunya tidak mau merusak semuanya yang sudah dibentuk dan dirancang sedemikian indah. Aku tentunya akan mengusahakan segala sesuatu terlebih di semester 4 ini. Aku akan mengesampingkan hal-hal yang belum terlalu penting buatku, membuang semua pikiran-pikiran negatif tentang masa "nanti". Aku hanya ingin menjalani yang ada di depanku sekarang.

Hmmmm, aku sedang agak sedikit sebal dengan seseorang karena sikapnya yang aneh buatku, sering membuatku males dekat-dekat dengan dia. Ah, ingin rasanya menghindar tapi pertemuan itu rasanya sulit dihindari. Setidaknya ini hanya berjalan 1 semester. Sudahlah lupakan!

By the way, sebentar lagi hari Valentine dan sayangnya aku hanya bisa terdiam disini. Bahagianya kalian yang masih bisa melewatinya dengan orang yang kalian sayang. Walaupun jarak ini sebenarnya tidak berarti, tapi akan lebih menyenangkan mungkin jika aku ada disana. Dan itu bertepatan dengan hari Sabtu. Rasanya ingin pulang. Oh iya, buat para jomblo gak perlu sedih di hari 13a itu haha. Kalian masih bisa kok mengungkapkan rasa sayang kalian pada orang lain, contohnya orang tua, sahabat mungkin. Valentine kali ini mungkin aku akan merancangkan sebuah rencana bersama teman-temanku yang juga jomblo untuk pergi kemanapun angin membawa kita haha. Dan saat ini aku hanya menunggu "hari angpao" *yeaaaahh.
 
Sebenernya aku bingung lhoh dengan apa yang kutulis karena aku sama sekali kehabisan ide hahaha. Aku hanya bercerita dan berbagi hahaha. Ada sih cerita yang sebenarnya ingin ku bagi tapi itu sebuah privacy, so aku gak bisa kasih tau kalian deh. Dan juga jangan minta aku untuk menulis galau-galau tentang cinta karena aku sama sekali lagi enggak minat. Galauku kadang disalah gunakan teman-temanku. Mereka suka mengejekku, padahal kan apa yang aku tulis diblog belum tentu itu benar-benar terjadi dan real. Ah mereka memang suka melebih-lebihkan :(

Monday, January 19, 2015

LDR

Setelah cukup lama menjauh dari blog akhirnya aku kembali dengan kehidupan yang gak jauh beda dari tahun sebelumnya. Tahun baru kali ini gak ada harapan yang begitu spesifik, hanya seperti pada umumnya.  Liburan cukup terasa lama dan hepi bisa main bareng temen2 lama. Gak sengaja aja ada cerita yang cukup menggelikan dan cukup membuatku berfikir.

Awalnya aku iseng buka hpnya dan menjelajah seluruh isinya. Gak sengaja aku buka smsnya terus ada 2 nama yang asing. Aku kepo dan mulailah basa-basi dengan dia. Intinya dia udah nikah punya anak. Suami kerja di luar kota. Apa namanya kalo bukan LDR? Bedanya ini udah dalam status perkawinan.
Semula semua berjalan lancar. Suaminya memutuskan untuk tetep kerja di luar kota walaupun dia menolak untuk ikut menetap di sana karena lingkungan yang kurang sesuai. Alhasil jarak memisahkan mereka berdua.

Komunikasi hanya terjalin lewat hp dan itupun jarang karena kesibukan masing-masing. Sms paling serius membicarakan soal anak. Sering bertengkar baik itu ketemu langsung atau di sms. Parahnya ketika si suami pengen pulang mengunjunginya, dia menolak dan bersikeras supaya suaminya tidak pulang.

Alasannya mungkin agak masuk akal. Dia udah males bertengkar sama suaminya. Katanya hal kecil bisa jadi persoalan yang besar kalo mereka bertemu.
Singkat cerita dia mulai menyinggung soal lelaki lain. Sangat mudah ternyata mengorek-ngorek cerita cintanya hahaha.

Hubungan mereka bisa dibilang dekat akhir-akhir ini. Pertama hanya teman sosmed dan akhirnya sampai ke telpon2an. Dari gelagat dia bicara, aku tau kalau dia tertarik dengan pria ini secara boleh dibilang tampangnya mirip artis *kata dia sih*. Ceritanya terus berlanjut dan membahas tentang cewek-cewek ganjen yang berusaha mendekati pria ini. Sekali lagi aku tau kalau dia menyimpan rasa cemburu.

Tidak disangka-sangka ternyata pria yang dekat dengannya bukan hanya satu. Bahkan suaminya sampai mengenal lelaki yang dekat dengan dia.
"Kamu kawin lagi aja sana, aku juga bakal kawin lagi nanti" katanya waktu bertengkar dengan suaminya lewat sms.
Bukannya mau mencampuri hubungan oranglain yang jelas-jelas aku belum berpengalaman soal yang kaya gini. Aku hanya sekedar heran saja. Aku malah sempat menyangka kalauh pernikahan mereka karena dijodohkan, tapi ternyata bukan.

Pikiran lain yang muncul adalah mungkin semuanya itu karena mereka saling merindukan satu sama lain. Merindukan kehadiran sosok suami atau istri didekat mereka karena selama ini kan mereka LDR.
"Nggak, aku gak kangen kok. Udah kebiasaan aja rasanya. Lagian kalo udah ketemu pasti bertengkar. Kan jadi males"

Gimana gak membuat aku semakin takut dengan hal ini. Yang udah suami istri aja kaya gini, apalagi yang masih pacaran ababil-ababil gitu?
Resiko yang diambil besar dan menuntut banyak hal seperti kepercayaan mungkin. Tapi percaya sama orang itu tidak mudah bahkan dengan orang terdekat sekalipun. LDR masih tanda tanya di otakku. Mungkin aku masih butuh waktu hahaha.

Well, cerita ini belum berakhir sih. Mungkin besok aku bakal mengoreknya lebih lagi. Bukan sembarang gosip dan rekayasa. Yang biasanya aku ngarang-ngarang cerita, bikin kalimat-kalimat puitis, kali ini cerita benera nih. Tunggu lanjutan ceritanya yah, aku juga penasaran nih sama lelaki-lelaki itu ������

Tuesday, January 6, 2015

This is my new beginning

Hai everyone who is reading my blog. Mungkin agak terlambat buatku untuk bilang Selamat Tahun Baru 2015. Tak terasa waktu berlalu begitu saja dan aku masih berselimut kabut masalalu. Harapan setiap orang untuk tahun ini hampir semuanya menginginkan hidup yang jauh lebih baik. Begitu juga denganku. Aku ingin semua ketakutanku yang masih ada sampai saat ini akibat masalalu hilang. Rasa takut itu sangat berdampak padaku, bahkan pada oranglain, perasaan oranglain. Sering kali aku membuat mereka tertawa dan kecewa di saat yang bersamaan. Bahkan aku membuat mereka merasakan pedihnya sakit hati karena diriku yang tertutup ini.
Tak semudah yang oranglain lakukan. Mungkin aku agak sedikit berbeda dengan mereka. Harusnya aku juga bisa,tapi nyatanya?

Jadi, aku adalah orang yang selalu memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap sesuatu. Aku memperjuangkan itu dan jika aku gagal maka dampaknya akan sangat dalam. Dan aku adalah seseorang yang menuntut kesempurnaan terhadap apa yang akan menjadi miliku. Sementara aku tak menyadari bahwa diriku tak bisa sempurna seperti apa yang aku mau pada oranglain, hal lain. Bahkan aku menuntut mereka untuk menerimaku dengan apa adanya aku sementara aku tak bisa menerima mereka. Kritikan yang ditujukan pd diriku terkadang bisa membuatku menangis berhari-hari dan rasa benci akhirnya tumbuh. Akhirnya? Berbuah sia-sia.

Aku menjadi perempuan yang tumbuh dengan baik,di lingkungan yang baik. Menjadi orang yang tau sopan santun dan belas kasihan. Aku menjadi orang yang sensitif terhadap sesuatu yang bersinggungan tentang sosial dan mimpiku untuk itu amatlah besar.
Mungkin aku butuh sesosok orang lain yang tau dan mampu membawaku pada mimpi itu. Sampai sekarang aku belum menemukan.

Dan di hari ini, jantungku rasanya mau copot. Aku rasanya ingin pergi dari tempat itu. Aku merasa dia ada di sana dan aku sama sekali tak berniat untuk menjumpainya. Rasanya kakiku gemetar setiap aku melangkah, seperti keberadaanku terancam. Tapi aku bilang sama Tuhan, "Kalo emang hari ini aku akan melihat wajahnya, jadikan ini yang terakhir dan aku akan segera berdamai dengan dia lalu segera melupakan dia. Atau jika mungkin ini suatu pertanda lain Tuhan?"

Sekian lama, aku menantikan saat ini tapi sepertinya aku masih harus menunggu saat yang tepat. Artinya pergolakanku belum cukup sampai di sini. Tuhan masih menyanggupkan aku. So, aku akan menjalaninya dengan baik. ��